DASAR-DASAR INTELEJEN BISNIS, DATABASE dan MANAJEMEN INFORMASI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
penulis berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Dasar-dasar Intelejen Bisnis, Database
dan Manajemen Informasi”.
Dalam menyelesaikan makalah ini
penulis banyak menemui kendala, tapi kendala tersebut dapat penulis atasi
karena dapat masukan yang berarti dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu Ileh Satria SE., MA,. M.SI.
selaku dosen Sistem Informasi Manajemen, kepada orang tua serta kepada
teman-teman kelas manajemen syariah 4A.
Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri.
Batusangkar,
12 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang……………………………………………………………………………... 1
B.
Rumusan
Masalah……………………………………………............................................... 1
C.
Tujuan…………………………………………………………………………………………… 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File
Tradisional…………...…. 3
B. Pendekatan Database untuk Pengelolaan
Data…………………………………… 5
C. Memanfaatkan Database untuk Meningkatkan
Kinerja Bisnis dan
Pengambilan Keputusan…………………..……………………………………………….. 6
D. Pengeloaan Sumber Data……………...…………………………………………………… 11
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………………………….............................. 14
B.
Saran…………………………………………………….......................................... 14
DFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat Banco de Credito del Peru
(BCP) menggunakan kertas dalam jumlah besar untuk merekonsiliasi data mereka
yang ganda serta tidak konsisten untuk dikumpulkan dan dilaporkan kepada pihak
manajemen. Solusi ini sangat memakan waktu dan mahal serta menghambat
departemen TI di perusahaan tersebut untuk menghasilkan pekerjaan yang bernilai
tinggi. Solusi yang lebih sesuai lainnya dalah dengan meng-Install perangkat
keras dan perangkat lunak baru tempat penyimpanan bisnis bagi seluruh
perusahaan untuk mendukung kelancaran aplikasi bisnis. Perangkat baru tersebut
diantaranya adalah perangkat lunak perusahaan yang megintegrasikan manajemen database
dan data warehouse terkini yang dapat menyuplai data untuk keseluruhan
perusahaan. Bank tersebut harus mengorganisasikan ulang data-datanya kedalam
format yang ditemukan perusahaan, mengeliminasi data-data ganda, menerapkan
aturan, tanggung jawab serta prosedur untuk memperbarui dan menggunakan data.
Sitem manajemen database dan
data warehouse modern meningkatakan efesiensi dengan mempermudah cara
menemukan dan mengumpulkan data untuk laporan manajemen serta untuk pemrosesan
transaksi financial sehari-hari. Data tersebut lebih akurat dan terpercaya
serta mengurangi biaya pengelolaan dan penyimpanan secara siginfikan.
B. Rumusn Masalah
1. Bagaimana mengorganisasikan data dakam
lingkungan file tradisional?
2. Bagaimana pendekatan database untuk
pengelolaan data?
3. Bagaimana memanfaatkan database untuk
meningkatkan kinerja bisnis dan pengambilan keputusan?
4. Bagaimana cara pengelolaan sumber data?
C. Tujuan
1. Memahami mengorganisasikan data daam
lingkungan file tradisional
2. Mengetahui pendekatan data base untuk
pengelolaan data
3. Memahami database untuk meningkatkan
kinerja bisnis dan pengambilan keputusan
4. Memahami pengelolaan sumber data
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengorganisasikan Data dalam Lingkungan File
Tradisional
Sitem informasi yang efektif
menyediakan pengguna informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Informasi
yang akurat, berarti bebas dari keslahan. Informasi yang tepat waktu berarti
informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh pengambil keputusan.
Informasi di anggap relevan ketika ia member manfaat serta sejalan dengan
pekerjaan dan keputusan yang akan dibuat. (Kenneth dan Jane, 2017:221)
1. Istilah dan Konsep dalam pengorganisasian file
Sistem computer mengorganisasikan data
berdasarkan suatu hierarki yang di mulai dari bit kemudian byte,
kemudian berlanjut ke field, record, file dan database.
Bit mewakili unit data terkecil yang dapat ditangani oleh komputer.
Sekelompok bit disebut byte, yang mewakili salah satu buah
karakter tunggal yang dapat berupa huruf, angka ataupun simbol lainnya.
Sekelompok karakter yang membentuk kata, beberapa kata ataupun serial angka
(Seperti nama atau usia seseorang) disebut field. Sekelompok field
yang saling berhubungan dinamakan record, sedangkan record dengan jenis yang
sama dinamakan file. (Kenneth dan Jane, 2017:222)
2. Masalah-masalah dalam lingkungan data
tradisional
a. Redudansi dan ikonsistensi data
Redudansi data adalah kehadiran data ganda
pada beberapa file data yang tersimpan di beberapa tempat atau lokasi.
Redudansi data terjadi ketika kelompok-kelompok yang berbeda pada sebuah
organisasi secara independen mengumpulkan data yang sama dan menyimpannya
masing-masing. Data redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data dan
menyebabkan terjadinya inkonsistensi data, dimana atribut-atribut yang sama,
memiliki nilai-nilai yang berbeda.
b. Ketergantungan program data
Ketergantungan program data mengacu pada satu
paket data yang tersimpan pada file dan dan di perlukan oleh program-program
tertentu untuk memperbaharui dan mengelola file-file tertentu sehingga program
tersebut perlu mengubah data-data tersebut. Setiap program computer tradisional
harus menjelaskan lokasi dan sifat data yang bekerja padanya.
c. Kurangnya fleksibelitas
Sistem file tradisional dapat mengkirimkan
laporan rutin sesuai jadwal setelah upaya pemograman yang ekstensif namun tidak
dapat mengkirimkan laporan-laporan ad-hoc (hanya diperlukan pada situasi
khusus saja) atau merespon kebutuhan informasi yang tidak dapat di antisipasi
pada kondisi waktu tertentu. Informasi-informasi tersebut di perlukan oleh
permintaan-permintaan ad-hoc disuatu tempat pada sistem tersebut tetapi
terlalu mahal untuk disediakan
d. Sistem keamanan yang buruk
Karena longgarnya pengendalian dan pengelolaan
terhadap data, akses dan penyebaran informasi menjadi tidak terkendali.
e. Kekurangan ketersediaan dan pendistribusian
data
Karen bagian informasi yang terdapat pada file
yang berbeda dan bagian –bagian organisasi dapat di hubungkan satu sama lain.
Jelas adalah tidak mungkin untuk mendistribusikan dan mengakses informasi dalam
waktu yang bersamaan. (Kenneth dan Jane, 2017:223-224)
B. Pendekatan Datadase Untuk Pengelolaan
Data
Definisi yang lebih jelas mengenai
database adalah sekumpulan data yang di organisasikan untuk melayani berbagai
aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggadaan data.
Ketimbang menyimpan data pada file-file yang terpisah untuk setiap aplikasi
data yang dimunculkan kepada pengguna, berasal dari suatu lokasi penyimpanan
saja. . (Kenneth dan Jane, 2017:224)
1. Sistem Manajemen database
Sistem Manajemen dadabase adalah
perangkat lunak yang memungkinkan suatu organisasi memusatkan data, mengelola
mereka secara efisien dan menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh
program aplikasi. Ketika program aplikasi meminta suatu item data,
seperti gaji bruto, DBMS (database managemen system) menemukan item data
tersebut pada database dan menampilkannya lewat program aplikasi. Dengan
menggunakan file-file data tradisional pemogram harus menspsesifikasikan ukuran
dan format dari setiap elemen data yang digunakan didalam sebuah program, kemudian
menginformasikannaya ke komputer dimana lokasi mereka. . (Kenneth dan Jane,
2017:224-225)
2. Kapabilitas sistem manajemen database
Suatu DBMS selalu menyertakan perangkat untuk mengorganisasikan, mengelola, dan
mengakses data pada database. Dan hal yang paling penting adalah bahasa
untuk mendefinisikan data, kamus data, dan bahasa untuk manipulasi/
memodifikasi data.
DBMS memiliki kapabilitas definisi data untuk menspesifikasikan
struktur konten database. Definisi data digunakan untuk membuat database
dan untuk mendefinisikan karakteristik field pada setiap table.
Informasi tentang database ini akan didokumentasikan dalam kamus data. Kamus
data (data dictionary) adalah file manual atau otomatis yang menyimpan
definisi-definisi elemen data berikut karakteristik mereka. . (Kenneth dan
Jane, 2017:230)
3. Merancang database
Rancangan konseptual suatu database
menggambarkan bagaimana elemen-elemen data pada database dikelompokan.
Proses rancangan tersebut mengedintifikasi hubungan antara elemen-elemen data
dan cara efisien dalam mengelompokan elemen-elemen data untuk menjawab
kebutuhan informasi suatu organisasi bisnis. Proses tersebut juga
mengidentifikasi data-data ganda dan pengelompokan elemen-elemen data yang
diperlukan untuk program aplikasi yang spesifik. Kelompok data diorganisasikan,
diperbaiki dan didistribusikan dengan lancar, sampai hubungan logis antara
seluruh data pada database tampak jelas. (Kenneth dan Jane, 2017:231)
C. Memanfaatkan Datadase Untuk
Meningkatkan Kinerja Bisnis dan Pengambilan Keputusan
1. Tantangan Dalam Menagani Besarnya
Volume Data
Sampai dengan 5 tahun yang lalu,
sebagian data dikumpulkan oleh organisasi yang terdiri atas data transaksi yang
dapat ditempatkan dengan mudah kedalam kolom dan baris pada DBMS relasional,
sejak saat itu ada lonjakan data dari lalu lintas Wet, pesan surel dan konten
media sosial (tweets, status pesan) demikian juga dari data yang
dihasilkan dari media seperti sensor (yang digunakan pada smart meter, sensor
publik, dan meteran elektrik) atau dari sistem transaksi elektronis. (Kenneth dan Jane, 2017:233)
Organisasi bisnis tertarik dengan data besar
karena mereka dapat melihat pola yang lebih berbentuk dan anomoli-anomoli yang
lebih menarik ketimbang data kecil yang berpontensi memberikan wawasan baru
tentang perilaku pelanggan, pada cuaca, aktivitas, pasar saham, dan fenomena
lainya. Bagaimanapun untuk memperoleh nilai bisnis dari data-data tersebut,
organisasi memerlukan perangkat dan teknologi baru yang mampu mengelola non
tradisional beserta data perusahaan mereka. (Kenneth dan Jane, 2017:231)
a. Infrastruktur intelijen bisnis
Seandainya, anda ingin meringkas informasi
mengenai kegiatan operasional, tren, dan perubahan terkini di seluruh
organisasi.jika, anda berkarya diperusahakan besar data yang anda butuhkan
mungkin berfragmentasi kedalam sistem-sistem yang terpisah seeperti penjualan,
produksi,dan akuntansi, atau bahkan berasal dari sumber eksternal seperti
demografis dan data pesaing. (Kenneth dan Jane, 2017:234)
b. Data Warehouse dan Data Mart
Perangkat tradisional untuk menganalisis data
perusahaan sampai dengan 20 tahun yang lalu warehouse. Data warehouse
adaah data yang menyimpan data historis dan data yang terkini yang berpengaruh
bagi kepentingan pengambilan keputusan di seluruh perusahaan. Data tersebut
ditujukan kepada banyak sistem operasional transaksi-transaksi penting, seperti
sitem penjualan, data pelanggan, manufaktur, termasuk data dari transaksi Wet.
Data warehouse menghasilkan data historis dan dat terkini dari berbagai
sistem operasi pada organisasi. (Kenneth dan Jane, 2017:234)
c. Hadoop
Produk DBMS rasional dan data warehouse
tidak sesuai untuk mengorganisasikan dan menganalisis dat berkapasitas basar
atau dat yang tidak dapat dengan mudah dibentuk kedalam format kolom dan baris
yang digunakan dalam model datanya. Anda bisa menggunakan Hadoop untuk
menemukan penawaran tiket penerbangan terbaik di internet, mencari alamat
sebuah alamat restoran, melakukan pencarian pada google, atau terhubung dengan
teman anda di facebook.
Hadoop terdiri atas beberapa layanan pokok:
Hadoop Distributed File System (HDFS) untuk menyimpan file dat dan Map
Reduce untuk pemrosesan dat paralel dengan tampilan grafis tinggi. HDFS
menghubungkan secara bersamaan file-file sistem pada sejumlah titik
dalam sebuah cluster Hadoop untuk kemudian di ubah menjadi file
sistem tunggal berukuran besar. MapReduce buatan hadoop terinspirasi
oleh maprude buatan google dalam memecah rangkaian pemprosesan data berukuran
besar dan menyebarkan pekerjaan-pekerjaan tersebut keberbagai titik dalam
sebuah cluster. Hbase, database non-reasional buatan hadoop menyediakan
akses cepat kedata yang tersimpan pada HDFS dan platform transaksional untuk
mengoperasikan transaksi-transaksi rieltime berskala tinggi. (Kenneth
dan Jane, 2017:235)
d. Komputasi Dalam-Memori
Cara yang lain untuk memfasilitasi analisis
data yang besar adalah dengan menganalisis komputasi dalam-memori (in-memory
computing), yang sangat mengandalkan pada memori ulama dari komputer (computer’s
main memory-RAM) untuk data penyimpanan.
(DBMS yang konvensional menggunakan sisten
penyimpanan disk). Produk-produk komersial terkemuka bagi komputasi dalm
memori meliputi, High performance Analytics Appliance (HANA) dari SAP dan
Oracle Exalytics. Masing-masing menyediakan serangkaian komponen perangkat
lunak yang terintegrasi, meliputi perangkat lunak database dalam memori dalam perangkat
lunak analitis yang terspesialisasi, yang menjalan kan perangkat keras untuk
pekerjaan komputasi dalam memori. (Kenneth dan Jane, 2017:236)
e. Platform Analitis
Para vendor detabase komersial telah
mengembangkann Platform Analitis (analytic platforms) berkecepatan
tinggi yang terspesialisasi dengan mengunakan baik teknologi terikat maupun
yang tidak terikat yang dioptimalkan untuk menganalisis kumpulan data yang
besar. Platform analitis ini seperti
misalnya IBM netezza dan oracle Exadata, menampilkan system perangkat keras,
perangkat lunak yang telah dikonfigurasi sebelumnya, yang secara spesifik
dirancang untuk pemrosesan permintaan dan analitis. Sebagai contoh, IBM Netezza
menampilkan database yang terintegrasi secara ketat, server, dan
komponen-komponen penyimpanan yang menangani pertanyaan analisis yang rumit 10
hingga 100 kali lebih cepat dari pada sistem tradisional. Platfrom analitis
juga memasukan sistem dalam memori dan NoSL system manajemen database
non-relasional. (Kenneth dan Jane, 2017:236)
Gambar 6.10 mengilustrasikan infrastruktur
intelejen bisnis kontemporer dengan menggunakan teknologi yang baru saja telah
kita gambarkan. Data saat ini dan data historis akan diekstrak dari system
operasional yang banyak seiring dengan data web, data yang dihasilkan oleh
mesin, dan data audio/visual yang tidak terstuktur, dan data dari sumber-sumber
eksternal yang telah direstrukturasi dan di organisasikan oleh untuk pelaporan
dan analisis. Cluster Hadoop melakukan proses data yang besar sebelum
utnuk digunakan dalam data warehouse, datamart, atau platform analitis,
atau untuk permintaan langsung untuk para pengguna power. Output
meliputi laporan dan dashboard yang sama halnya dengan hasil query. (Kenneth
dan Jane, 2017:236-237)
Komponen-komponen dari data warehouse
Data operasinoal
|
Data historis
|
Data Mart
|
Para pengguna kasul
·
Query
·
Laporan
·
dashboardd
|
Data Mesin
|
Data Web
|
Data warehouse
|
Cluster
Hadoop
Para pengguna power
·
Query
·
Laporan
·
OLAP
·
datamining
|
Platform Analaisis
|
Data audio/video
|
Data eksternal
|
D. Pengelolaan Sumber Data
1. Menetapkan Kebijakan Informasi
Skala bisnis skala besar maupun
kecil, memerlikan kebijakan informasi. Data perusahaan anda merupakan sumber
daya yang penting. Dan anda tidak ingin seseorang melakukan sesuatu yang mereka
inginkan dengan mereka. Anda perlu memiliki aturan-aturan mengenai bagaimana
data diorganisasikan dan diperhatikan, dan siapa yang diizinkan untuk melihat
data atau mengubah mereka.
Kebijakan informasi (information
policy) menentukan aturan organisasi dalam hal pembagian, penyebaran,
perolehan, standarisasikan, klasifikasi, dan penyimpanan informasi,
undang-undang kebijakan informasi menjelaskan prosedur dan akuntabilitas yang
spesifik, mengidentifikasi informasi dapat saling dibagikan oleh penggunaan dan
unit organisasi dimana informasi dapat didistribusikan, dan siapa yang
bertanggung jawab untuk memperbarui dan memelihara informasinya.
Administrasi data bertanggung jawab
atas kebijakan dan prosedur yang menggatur data sebagai sumber daya organisasi.
Tanggung jawab tersebut meliputi pengembangan kebijakan informasi, perencanaan
data, pengawasan rancangan database logis, dan pengembangan kamus data, serta
pemantuan terhadap spesialis sistem informasi dan kelompok penggunaan akhir
dalam menggunakan data.
Data kelola data (data govarance)
yang digunkan untuk menggambarkan banyak hal dari aktivitas tersebut. Didukung
oleh IBM, tata kelola data berkaitan dengan kebijakan dan proses untuk
mengelola ketersedian, kegunaan, integritas, dan keamanan dari data yang
digunakan dalam suatu perusahaan, dengan penekanan khusus pada dukungan untuk
privasi, keaman, kualitas data, dan kepatuhan terhadap berbagai peraturan
pemerintah.
2. Memastikan Kualitas Data
Database dan kebikana informasi yang dirancang
dengan baik akan berlanjut pada jaminan bahwa perusahaan atau memiliki
informasi yang diperlukannya. Namun langkah-langkah tambahan harus diambil
untuk memastikan bahwa data dalam database perusahaan akurat dan tetap
dapat diandalkan. (Kenneth dan
Jane, 2017:240)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sitem informasi yang efektif menyediakan
pengguna informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan. Informasi yang
akurat, berarti bebas dari keslahan. Informasi yang tepat waktu berarti
informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh pengambil keputusan. Definisi
yang lebih jelas mengenai database adalah sekumpulan data yang di organisasikan
untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan
mengurangi penggadaan data. Organisasi bisnis tertarik dengan data besar karena
mereka dapat melihat pola yang lebih berbentuk dan anomoli-anomoli yang lebih
menarik ketimbang data kecil yang berpontensi memberikan wawasan baru tentang
perilaku pelanggan, pada cuaca, aktivitas, pasar saham, dan fenomena lainya.
B.
Saran
Penulis menyadari akan kekurangan pada
makalah ini, oleh karena itu pemakalah mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2017. Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2017. Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Las Vegas Hotel & Casino | JS Hub
BalasHapusView all the details on the Wynn 평택 출장샵 Las Vegas Hotel & 당진 출장샵 Casino in Las Vegas, NV. Located in the heart of the strip, Wynn 출장마사지 Las 상주 출장안마 Vegas features a 동두천 출장안마 111,000 square foot